Kosongsatunews.com, Sidrap—
Empat tahun lalu, tepatnya, 27 September 2018, tokoh pengusaha legendaris di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, Haji Massagoni meninggal dunia di usia 103 tahun.
Ribuan pelayat kala itu mendatangi kediaman almarhum di Jalan Muhammad Junaid, Kelurahan Pangkajene, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap.
Bahkan, proses pengantaran jenazah pengusaha multibisnis dan mantan anggota DPRD Gotong Royong Sidrap tahun 1960-an ini tergolong unik dan sempat viral di media sosial dan menjadi perbincangan warga masyarakat.
Pasalnya, keranda jenazah almarhum yang pernah menjabat sebagai Ketua Pengurus Masjid Raya Pangkajene enam kali berturut-turut ini, digotong secara bergantian puluhan orang sejauh kurang lebih 6 kilometer. Mulai dari rumah duka hingga ke pemakaman di Kelurahan Empagae, Kecamatan Watang Sidenreng, Sidrap.
Kini, di haul keempat salah seorang pencetus perpindahan Ibukota Kabupaten Sidrap dari Rappang, Kecamatan Pancarijang ke Pangkajene, Kecamatan Maritengngae ini, para anak cucunya yang berjumlah puluhan orang itu, kembali berkumpul, Selasa (27/9/2022).
Haul Keempat, Anak Cucu Haji Massagoni Panjatkan Doa untuk Mendiang Sang Pengusaha Legendaris
“Kami memanjatkan doa keselamatan kepada kakek kami tercinta. Semoga dilapangkan kuburnya dan dosa-dosanya diampuni serta diberi tempat yang layak oleh Allah — Empat tahun lalu, tepatnya, 27 September 2018, tokoh pengusaha legendaris di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, Haji Massagoni meninggal dunia di usia 103 tahun.
Ribuan pelayat kala itu mendatangi kediaman almarhum di Jalan Muhammad Junaid, Kelurahan Pangkajene, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap.
Bahkan, proses pengantaran jenazah pengusaha multibisnis dan mantan anggota DPRD Gotong Royong Sidrap tahun 1960-an ini tergolong unik dan sempat viral di media sosial dan menjadi perbincangan warga masyarakat.
Pasalnya, keranda jenazah almarhum yang pernah menjabat sebagai Ketua Pengurus Masjid Raya Pangkajene enam kali berturut-turut ini, digotong secara bergantian puluhan orang sejauh kurang lebih 6 kilometer. Mulai dari rumah duka hingga ke pemakaman di Kelurahan Empagae, Kecamatan Watang Sidenreng, Sidrap.
Kini, di haul keempat salah seorang pencetus perpindahan Ibukota Kabupaten Sidrap dari Rappang, Kecamatan Pancarijang ke Pangkajene, Kecamatan Maritengngae ini, para anak cucunya yang berjumlah puluhan orang itu, kembali berkumpul, Selasa (27/9/2022).
Haul Keempat, Anak Cucu Haji Massagoni Panjatkan Doa untuk Mendiang Sang Pengusaha Legendaris
“Kami memanjatkan doa keselamatan kepada kakek kami tercinta. Semoga dilapangkan kuburnya dan dosa-dosanya diampuni serta diberi tempat yang layak oleh Allah SWT di alam sana,” ujar AM Yusuf Ruby, salah seorang cucu almarhum Haji Massagoni.
Menurut Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sidrap ini, gaya hidup sederhana dan jiwa bisnis sosok yang pernah menjabat Ketua Dewan Pembina Masjid Qubaa Pangkajene Sidrap hingga akhir hayatnya ini, patut dicontoh.
“Beliau adalah sosok yang perlu diteladani. Meski pun terbilang sukses dalam dunia usaha dan bisnis, beliau tetap hidup sederhana dan menghargai orang lain. Banyak pesan-pesan moral dan berharga beliau kepada kami semasa hidupnya sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan,” kata Owner Hotel Grand Sidny ini.
Almarhum Haji Massagoni memiliki empat orang anak. Semuanya perempuan, masing-masing, Hj. Rahmatiah (almarhumah), Hj. Rahmawati, Hj. Ratnawati, dan Hj. Rahmi dengan puluhan cucu dan cicit. “Semuanya menggeluti dunia bisnis dengan bidang usaha berbeda. Ada juga yang jadi PNS,” papar Yusuf Ruby.
Selain para anak dan cucu/cicitnya, haul keempat Haji Massagoni yang juga mantan Anggota Partai Serikat Islam Indonesia (PSII) ini juga dihadiri Wakil Ketua DPRD Sidrap, A. Sugiarno Bahri bersama para tamu undangan lainnya.
Kegiatan mengenang wafatnya Almarhum Haji Massagoni yang pernah terlibat perjuangan menjelang Kemedekaan Republik Indonesia ini digelar di New Kedai Ruby Lantai Dua, Jalan SAM Ratulangi, Pangkajene, Sidrap.