KOSONGSATUNEWS.COM, MAJENE — Terus bernyanyi soal uang insentif Covid 19. Mengapa? Ditengarai Sejumlah petugas COVID mengaku tìdak pernah menerima uang insentif. Padahal diketahui di tempat lain, telah menerima insentif mereka.
Arbain Ketua forum Pembela Masyarakat Majene. Sangat menyayangkan adanya uang insentif petugas COVID yang tidak terbayarkan. Ini sangat di sayangkan. Jelanya prihatin
Hal itu telah disalurkan dari Kementerian Kesehatan. Permasalah seperti ini, tidak boleh di permainkan, dan pasti berhubungan dengan Hukum, artinya ada konsekwensi perihal uang insentif yang seharusnya di berikan pada petugas COVID, namun nyatanya tidak. Jelas sangat berisiko.
Initial R pegawai Puskesmas Totoli Kabupaten Majene, Sulbar, salah satu korban di konfirmasi, mengaku sejak awal covid dan kawan – kawan tidak pernah menerima uang insentif. Sementara Mantan Kepala Puskesmas yang di konfirmasi di kediamannya, mengakui kalau itu memang ada kemelut seperti itu, disebabkan karena yang memiliki rekening tidak membagi pada teman sekelompoknya.
Kadis Kesehatan Kabupaten Majene. dr.Rakhmat terheran jika ada kejadian seperti itu, ” saya mau menelpon yang besangkutan, ” tegasnya.
Dalam pada itu, salah satu kepala Puskesmas, menyebut sistem yang di gunakan hingga tidak mengalami keributan, adalah; soal cara. Seperti semua uang transfer dari Pusat yang masuk ke rekening petugas Covid, di kumpul kemudian di bagikan pada pembantu petugas COVID 19. (Tim)