Kota Parepare ingin memaksimalkan sektor pelabuhan untuk mendongkrak ekonomi daerah. Langkah itu sebagai upaya untuk menjadikan Parepare kembali sebagai kota niaga.
Pemkot ingin menjadikan pelabuhan sebagai pusat perdagangan di kawasan Ajatappareng. Pemkot segera memfasilitasi pertemuan pedagang, pengusaha kargo dan Pelindo sebagai langkah konkret memaksimalkan pelabuhan.
Penjabat Wali Kota Akbar Ali meminta dukungan Pemprov Sulsel untuk mengoptimalisasi Pelabuhan Parepare. Dia menyebut penataan pelabuhan yang optimal diperlukan dalam meningkatkan kehidupan ekonomi di Kota Parepare.
“Dengan infrastruktur kepelabuhanan yang memadai, akan menjadikan Kota Parepare semakin berkembang pesat. Kita harap Parepare akan menjadi lokomotif ekonomi di Indonesia Timur,” harap Akbar, di sela-sela peringatan HUT ke-64 Parepare, Minggu 18 Februari 2024.
Akbar melihat pelabuhan Parepare memiliki potensi besar. Olehnya itu perlu didukung dengan pelayanan kepelabuhanan yang lebih baik. Sehingga, Pelabuhan Parepare yang memiliki posisi strategis akan menjadi pilihan utama pusat perdagangan.
“Pelabuhan Parepare merupakan salah satu pelabuhan yang cukup sibuk lalu lintas kapalnya. Karena menjadi salah satu gerbang kedatangan berbagai jenis kapal seperti kapal Pelni, kapal-kapal barang dan kapal-kapal rakyat,” papar dia.
Upaya Pemkot tersebut disambut baik Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin. Dirinya siap mendukung penuh, memaksimalkan pelabuhan sebagai pusat perdagangan.
“Kota ini sudah menjadi pusat perdagangan dunia dahulu, kenapa hari ini tidak bisa. Ini sedang diperjuangkan Pemkot Parepare, dan saya dukung sepenuhnya sebagai Pj Gubernur Sulsel,” ucap dia.
“Ini harus diwujudkan dengan menggandeng daerah sekitar. Karena Parepare terbatas wilayahnya. Jadi perlu dikoneksikan,” sambungnya.
Bahtiar menyebut cita-cita membangun pusat pergudangan ini harus diwujudkan. Menurutnya, tidak mungkin sebuah pelabuhan besar tanpa didukung dengan pergudangan.
“Parepare harus memiliki gudang yang besar seperti daerah lain. Upaya bersama harus dilakukan karena ini daerah pusat perdagangan,” tutup Bahtiar. (Adv/**)