SINJAI, kosongsatunews.com – Sebuah video yang mengklaim adanya kasus MPOX (cacar monyet) di RS. Ibnu Sina, Makassar, menyebar dengan cepat di berbagai grup WhatsApp pada Sabtu, 7 September 2024. Video ini berisi peringatan untuk masyarakat agar lebih waspada, menjaga kebersihan, mencuci tangan secara rutin, serta memakai masker saat keluar rumah. Dalam hitungan jam, informasi ini memicu kekhawatiran yang meluas di kalangan masyarakat.
Video tersebut menggarisbawahi betapa pentingnya kebersihan pribadi dan lingkungan sebagai langkah pencegahan terhadap penyebaran virus. Pesan dari video itu jelas: menjaga kebersihan adalah kunci utama untuk mengurangi risiko penularan MPOX. Ini termasuk menghindari makanan dan minuman dari wadah yang tidak bersih, dan memastikan lingkungan sekitar tetap bersih.
Redaksi kosongsatunews.com menerima informasi mengenai video ini pada hari yang sama, dan langsung tergerak untuk menelusuri kebenaran dari video yang viral tersebut. Untuk memastikan keabsahan informasi yang telah memicu kecemasan di masyarakat.
Menanggapi situasi ini, Kepala Dinas Kesehatan Sinjai, Dr. Emmy, mengungkapkan terima kasih atas informasi yang diberikan dan memastikan bahwa pihaknya akan segera melakukan komunikasi dengan Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) untuk memverifikasi kebenaran berita tersebut. Ini merupakan langkah awal yang penting untuk mengatasi potensi penyebaran berita palsu dan memberikan ketenangan kepada masyarakat.
Sementara itu, pihak RS. Ibnu Sina, Makassar, belum memberikan konfirmasi resmi mengenai adanya pasien MPOX hingga berita ini tayang. Upaya konfirmasi terus dilakukan untuk mendapatkan klarifikasi mengenai kebenaran informasi tersebut. Keterlambatan dalam memberikan pernyataan resmi ini memperburuk ketidakpastian di kalangan masyarakat, yang semakin membutuhkan kepastian dan klarifikasi.
Pj. Bupati Sinjai, TR. Fahsul Falah, juga turut menyikapi situasi ini dengan bijaksana. Ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang sambil menunggu klarifikasi lebih lanjut dari pihak berwenang. Permintaan untuk tidak panik dan menunggu informasi resmi menunjukkan upaya untuk menenangkan masyarakat dan menghindari kepanikan yang tidak perlu.
Kejadian ini menyoroti betapa cepatnya berita dapat menyebar melalui media sosial dan bagaimana informasi yang tidak diverifikasi dapat mempengaruhi persepsi publik. Kewaspadaan dan verifikasi informasi menjadi sangat penting dalam era digital ini, di mana berita dapat menyebar lebih cepat dari pada penanganan situasinya.
Untuk saat ini, masyarakat diimbau untuk tidak hanya bergantung pada informasi yang tersebar secara viral tetapi juga menunggu klarifikasi dari otoritas kesehatan. Mengandalkan sumber informasi yang terpercaya dan terverifikasi adalah langkah penting untuk menghindari kekacauan dan memastikan tindakan yang tepat.
Ke depannya, diharapkan pihak terkait segera memberikan penjelasan resmi mengenai situasi ini. Informasi yang akurat akan sangat penting untuk memastikan masyarakat dapat melindungi diri mereka dan orang lain dari potensi risiko kesehatan dengan cara yang benar dan efektif.(Yusuf Buraearah)