Oleh: Muhammad Yusuf Buraearah, SH
OPINI – Muhammad Yusuf Buraerah, SH, seorang tokoh yang dikenal dengan visi progresifnya dari Sinjai Selatan, meluncurkan program ambisius bernama “Berkah” yang berfokus pada dua sektor utama: pendidikan dan pertanian. Program ini diproyeksikan menjadi penggerak perubahan signifikan dalam pengembangan pendidikan dan peningkatan produktivitas pertanian di Sinjai Selatan.
Pilar pertama dari program ini adalah pendirian perguruan tinggi di Dusun Joalampe, Desa Alenangka, di atas lahan seluas satu hektar yang merupakan milik keluarga Yusuf. Tak hanya itu, lokasi tambahan di depan Kantor Pos Bikeru juga disiapkan sebagai lokasi pengembangan lebih lanjut dari institusi pendidikan ini. Dengan dua lokasi strategis yang berdekatan dengan SMA Negeri 2 Sinjai dan SMA Negeri 12 Sinjai, perguruan tinggi ini diharapkan dapat menarik minat calon mahasiswa dari wilayah sekitar.
Salah satu kekuatan utama dari program ini adalah ketersediaan sumber daya manusia (SDM) lokal yang berkualitas. Yusuf mencatat bahwa Sinjai memiliki ratusan lulusan perguruan tinggi yang siap diberdayakan sebagai dosen di kampus yang akan dibangun. Ia berencana untuk menyediakan pelatihan intensif bagi calon tenaga pengajar pada tahun pertama, memastikan mereka memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar pendidikan tinggi.
Untuk mendukung pengembangan tenaga pengajar ini, Yusuf menciptakan skema subsidi yang membantu meringankan biaya pelatihan bagi para dosen. Skema ini dirancang agar subsidi yang diberikan pada awalnya dapat dikembalikan melalui tunjangan yang diperoleh saat mereka mulai bekerja di perguruan tinggi tersebut. Dengan demikian, program pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kualitas pengajar, tetapi juga memberikan jaminan bagi keberlangsungan pendidikan yang berkualitas.
Yusuf memproyeksikan bahwa dana sebesar Rp 15 miliar akan dibutuhkan untuk memulai pembangunan perguruan tinggi ini. Anggaran tersebut akan dialokasikan untuk infrastruktur, fasilitas riset, serta pengembangan SDM. Menurutnya, efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan anggaran akan menjadi kunci kesuksesan program ini, memastikan bahwa manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas.
Dalam hal pengelolaan dana, Yusuf menegaskan pentingnya pengawasan ketat agar tidak terjadi penyelewengan. Ia juga menyoroti perlunya penyederhanaan birokrasi yang sering kali menjadi hambatan utama dalam proses pembangunan. Dengan demikian, pengawasan yang efisien dan transparan akan diterapkan untuk memastikan anggaran digunakan dengan benar dan tepat sasaran.
Pendirian perguruan tinggi ini akan diberi nama Universitas Berkah Sinjai (UBS). mencerminkan semangat program “Berkah” yang diusung oleh Yusuf dan TR. Fahsul Falah. UBS dirancang sebagai pusat pendidikan yang akan mendukung pembangunan SDM di Sinjai Selatan, serta menjadi tempat bagi generasi muda untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas.
Selain perguruan tinggi, pilar kedua dari program “Berkah” adalah pendirian Pusat Riset Teknologi Pertanian Berkah (PRTPB) di Desa Talle, Kecamatan Sinjai Selatan. TR. Fahsul Falah telah menyediakan lahan seluas dua hektar di Dusun Gareccing untuk pengembangan pusat riset ini. Fokus utama PRTPB adalah inovasi pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian melalui penerapan teknologi modern.
Kolaborasi antara perguruan tinggi dan pusat riset ini dirancang untuk membentuk ekosistem inovatif yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi serta kemajuan pendidikan di Sinjai Selatan. Dengan adanya fasilitas riset pertanian yang modern, universitas ini juga akan menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan lokal, terutama dalam hal pertanian.
Pertanian merupakan sektor utama yang menopang perekonomian masyarakat di Sinjai Selatan. Melalui pusat riset ini, Yusuf dan Fahsul berharap dapat menemukan solusi untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh para petani, seperti peningkatan hasil panen dan pengelolaan lahan yang lebih efisien. Riset ini akan membantu para petani memaksimalkan potensi pertanian yang ada di wilayah tersebut.
Selain itu, program “Berkah” juga mencakup inisiatif untuk melibatkan masyarakat dalam pengembangan infrastruktur pendidikan dan pertanian melalui gotong royong. Yusuf dan Fahsul percaya bahwa partisipasi aktif dari masyarakat sangat penting untuk kesuksesan program ini. Oleh karena itu, mereka akan mendorong keterlibatan masyarakat di setiap tahap pembangunan, mulai dari perencanaan hingga eksekusi.
Budaya gotong royong ini diharapkan dapat memperkuat solidaritas masyarakat Sinjai Selatan, mempercepat proses pembangunan, dan menciptakan rasa memiliki terhadap proyek-proyek yang sedang dijalankan. Dengan demikian, masyarakat akan lebih terdorong untuk menjaga dan mengembangkan infrastruktur yang telah dibangun bersama.
Program “Berkah” tidak hanya sekadar proyek pembangunan fisik, tetapi juga merupakan upaya kolektif untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Sinjai Selatan. Melalui pendidikan dan inovasi pertanian, Yusuf dan Fahsul telah merancang peta jalan yang jelas untuk memajukan wilayah ini, menciptakan peluang bagi generasi muda, dan memperkuat ketahanan ekonomi lokal.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan para pemangku kepentingan lainnya, program “Berkah” diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang yang positif bagi Sinjai Selatan. Perguruan tinggi dan pusat riset yang dibangun akan menjadi motor penggerak dalam menciptakan inovasi yang relevan dan berdampak nyata bagi masyarakat.
Keberhasilan program ini akan menciptakan contoh yang baik bagi daerah-daerah lain yang ingin mengintegrasikan pendidikan dan teknologi pertanian sebagai bagian dari strategi pembangunan mereka. Sinjai Selatan akan menjadi pusat pendidikan dan inovasi pertanian yang dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat di masa depan.
Yusuf dan Fahsul optimis bahwa dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, program “Berkah” akan membawa Sinjai Selatan menuju era baru yang lebih sejahtera dan berkelanjutan. Perguruan tinggi dan pusat riset ini akan menjadi pilar utama dalam menciptakan generasi baru yang siap menghadapi tantangan global serta memajukan pertanian lokal melalui inovasi.
Sinergi antara pendidikan, riset, dan inovasi pertanian yang diusung oleh program “Berkah” akan menciptakan dampak jangka panjang yang signifikan bagi Sinjai Selatan. Tidak hanya meningkatkan perekonomian lokal, tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan baru, serta memperbaiki kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.
Meski TR. Fahsul Falah saat ini menjabat sebagai Bupati Sinjai dan Yusuf Buraerah berprofesi sebagai wartawan, program “Berkah” ini tidak terkait dengan pencalonan posisi politik apapun. Keduanya melihat potensi besar yang dimiliki oleh wilayah Sinjai Selatan dan tergerak untuk memberikan kontribusi nyata melalui program ini.
Program “Berkah” adalah bentuk kepedulian mereka terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan pertanian di Sinjai Selatan. Tujuannya adalah untuk membangun ekosistem yang lebih maju dan berkelanjutan bagi masyarakat, tanpa ada ambisi politik di baliknya, melainkan murni dedikasi untuk masa depan yang lebih baik.