SINJAI, kosongsatunews.com – Di tengah dinamika politik menjelang Pemilihan Bupati Sinjai, Ibu Nur Fikriah Al-Islamiyah, istri dari calon Bupati Sinjai, Muzayyin Arif, menunjukkan komitmennya untuk berperan aktif dalam pengembangan dakwah, terutama di kalangan perempuan. Ibu yang akrab disapa Umma Vio ini mengungkapkan niatnya untuk bersinergi dengan berbagai lembaga dan organisasi dakwah yang ada di Sinjai. Baginya, dakwah bukan hanya soal pengajaran agama, tetapi juga sebuah langkah untuk memperkuat tali persaudaraan dan meningkatkan kualitas spiritual masyarakat Sinjai.
Dalam wawancara baru-baru ini, Ibu Nur Fikriah menjelaskan bahwa salah satu fokus utama yang ingin ia capai adalah memfasilitasi dan memperkuat peran perempuan dalam kegiatan dakwah. Ia bertekad untuk mengakomodir lembaga-lembaga dakwah serta kelompok pengajian yang ada, dengan harapan bisa mencapai seluruh lapisan masyarakat, baik yang berada di perkotaan maupun pedesaan. Ibu Nur melihat dakwah sebagai salah satu pilar penting dalam membentuk karakter masyarakat yang lebih baik dan lebih religius.
“Selama saya bersilaturahmi dengan masyarakat, banyak masukan yang saya terima, terutama dari kalangan ibu-ibu yang sangat membutuhkan kajian agama yang lebih mendalam. Namun, masalah yang sering dihadapi adalah keterbatasan ustadzah yang dapat mengisi kajian tersebut,” ungkap Umma Vio. Pernyataan ini menunjukkan kepeduliannya terhadap kebutuhan umat, khususnya perempuan yang ingin lebih mendalami agama namun terhalang oleh kurangnya sumber daya manusia (SDM) pengisi pengajian.
Sebagai bagian dari komitmennya, Ibu Nur Fikriah juga mengidentifikasi tantangan lain yang dihadapi dunia dakwah di Sinjai. Salah satunya adalah keterbatasan transportasi untuk mubalighoh yang seringkali mengalami kesulitan dalam menjangkau titik-titik dakwah di pedesaan atau dusun-dusun terpencil. Hal ini menghambat penyebaran ilmu agama kepada masyarakat yang lebih luas. Oleh karena itu, ia berencana untuk mencari solusi atas masalah ini, seperti menyediakan sarana transportasi bagi para mubalighoh.
Tak hanya itu, Umma Vio juga menyoroti pentingnya penguatan pengajian di tingkat desa dan dusun. Menurutnya, pengajaran agama tidak hanya perlu dilakukan di masjid atau tempat ibadah besar, tetapi juga harus menjangkau setiap rumah tangga. Ia berharap dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, dakwah bisa tersebar merata, mengingat banyaknya permintaan dari masyarakat akan kajian-kajian agama.
Selain itu, Ibu Nur Fikriah juga berencana untuk memperkuat peran organisasi dakwah yang ada, seperti Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT). Ia menginginkan agar semua organisasi dakwah di Sinjai dapat saling berkolaborasi, tanpa terkecuali. Ia yakin bahwa dengan sinergi yang baik, dakwah di Sinjai akan semakin berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.
Salah satu langkah strategis yang akan diambilnya adalah menjalin hubungan yang lebih erat dengan para ustadzah dan mubalighoh yang memiliki dedikasi tinggi dalam mengajarkan agama kepada masyarakat. Ia percaya, dengan menciptakan ruang bagi perempuan untuk terlibat lebih dalam dalam dunia dakwah, akan tercipta perubahan positif dalam kehidupan keluarga dan masyarakat secara keseluruhan.
Komitmen Ibu Nur Fikriah Al-Islamiyah ini tentu saja memberikan harapan baru bagi masyarakat Sinjai, terutama para perempuan yang ingin memperdalam ilmu agama. Dengan adanya dukungan dan perhatian lebih dari calon bupati dan istrinya, diharapkan dakwah di Sinjai dapat berkembang pesat, menciptakan masyarakat yang lebih beriman dan berakhlak mulia.
Melalui sinergi antara pemerintah, lembaga dakwah, dan masyarakat, Ibu Nur Fikriah berharap dapat membawa perubahan signifikan dalam pembangunan spiritual masyarakat Sinjai. Ia berkomitmen untuk memastikan bahwa dakwah bukan hanya menjadi sebuah kegiatan agama semata, tetapi juga sebagai bagian dari upaya memperkuat rasa persaudaraan dan kebersamaan antar warga Sinjai.(Yusuf Buraerah)