Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman: “Pada hari ini telah kusempurnakan agamamu, telah kucukupkan nikmatku dan telah kuridhoi Islam sebagai agamamu” (QS Al-maidah: 3).
Agama Islam adalah agama yang sempurna, karena telah disempurnakan oleh Allah SWT. Sempurna artinya, adalah sesuatu yang tanpa ada cacat dan cela sedikit pun jua, bisa dikategorikan berada jauh diatas super canggih. Komputer, termasuk sesuatu yang canggih, dan perangkat atau sistem yang mengaturnya itu serba rumit. Program-programnya pun beraneka ragam, diantaranya: word, windows, lotus, power point, dan sebagainya.
Belum lagi komputer jaringan maupun internet, dimana masih belum banyak orang yang mampu menyusunnya, guna dipergunakan. Kenapa ? Karena sangat sulit, sehingga hanya sedikit orang yang mampu membuatnya. Padahal, komputer masih tergolong canggih, belum masuk kategori super canggih. Apatah lagi, bila berada jauh diatas super canggih, seperti halnya dengan Agama Islam.Tentunya, lebih sangat ribet lagi sistem yang ada di dalamnya, sehingga sangat banyak orang Islam yang belum mengetahuinya, bahkan banyak yang tidak sanggup untuk mempelajarinya.
Berbagai macam rahasia-rahasia dalam Islam, antara lain: rahasia yang terdapat di langit, rahasia yang terdapat di bumi, rahasia antara langit dan bumi, rahasia dalam Alqur’an, rahasia dalam hadits qudsi, rahasia yang terdapat pada diri tiap manusia, dan rahasia-rahasia lainnya. Kenapa rahasia ? Karena manusia tidak sanggup untuk mempelajarinya dengan hanya mengandalkan kejeniusan otaknya. Kecuali, Allah SWT membantu manusia membuka pemahaman-pemahaman atau membuka hijab alam rahasia ini, agar bisa diketahui.
Kualitas seorang Islam, sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh rajinnya beribadah serta tingkat pemahamannya. Rajin beribadah dengan tingkat pemahaman itu adalah satu kesatuan (satu paket), yang tidak bisa dipisahkan, untuk menelorkan akhlak yang baik. Walaupun rajin beribadah, tapi tidak ditunjang oleh tingkat pemahaman yang senantiasa diasah, maka berkemungkinan besar tak dapat melahirkan akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan buah dari agama, adalah menghasilkan akhlak yang baik (akhlakul kharimah). Agama tanpa menghasilkan akhlakul kharimah, bisa dikatakan suatu hal yang mubadzir.
Kembali ke komputer, dimana tanpa ada kemauan atau kesungguhan mempelajarinya, maka tidaklah mungkin bisa diketahui apalagi dikuasai. Kita mau dan bersungguh-sungguh mempelajarinya saja, belum tentu kita bisa menguasainya dengan benar dan baik, apatah lagi kalau memang tidak ada kemauan dan malas. Seperti itu pula, jika dihubungkan dengan Islam.
Dan sekiranya, akhlak kita kurang baik maka tentu Allah tidak akan mungkin membuka pemahaman-pemahaman atau membuka hijab alam rahasia, untuk diri kita sebagai orang yang beragama Islam. Alhasil, diri kita ini “bagaikan katak dalam tempurung” tentang pengetahuan Islam. Padahal yang diangkat derajatnya oleh Allah, yakni orang rajin beribadah dan berpengetahuan ( ini satu paket, juga tak bisa dipisahkan). Allah berfirman dalam Alqur’an, yang berbunyi: “Allah akan meninggikan orang-orang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (QS Al-mujadilah: 11).
Illustrasinya: telah dikatakan dalam hadits, bahwa pada sujud terakhir, do’a seorang hamba kepada Allah berpeluang besar untuk langsung diijabah. Nah, ketika seorang kurang ilmu pengetahuan agama, boleh jadi dalam sholatnya pada waktu sujud terakhir, dirinya pun melakukan do’a dengan bersemangatnya tapi dalam bahasa daerahnya dan suaranya dijaharkan, maka sholatnya pun jadi batal. Kenapa? Karena, bercampurnya bacaan sholat dengan bacaan diluar sholat (bahasa daerah, yang bukan bahasa Alqur’an).
Allah berfirman dalam Alqur’an, yang berbunyi: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah menciptakan” (QS Al-Alaq : 1). Ayat yang pertama turun ke Nabi besar Muhammad SAW, adalah perintah membaca, tentunya wajib bagi kita semua untuk rajin membaca. (Wallahu a’lam Bis-Shawabi).
— Syahrir AR
— Desember 2019