Muslimin Bangun Sinergitas Pimpin UPTD SMP Negeri 1 Marioriwawo Soppeng

SOPPENG, Kosongsatunews.com – Waktu terus berputar seiring perkembangan zaman, menuntut adanya perubahan di berbagai lini kehidupan dalam menyongsong masa depan cerah. Hal ini juga terjadi di lingkup satuan pendidikan, seperti halnya UPTD SMP Negeri 1 Marioriwawo Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan, terus melakukan berbagai inovasi demi terciptanya generasi berkualitas.

Langkah pertama dilakukan oleh H. Muslimin, S.Pd, MM, sejak diberi amanah memimpin SMP Negeri 1 Marioriwawo adalah membangun kekompakan, hingga nampak terlihat ada sinergitas terbangun di lingkungan sekolah. Korelasinya, semuanya bekerja dengan baik sesuai tupoksinya.

“Kita bangun kekompakan hingga tercipta sinergitas, baik kepada rekan guru maupun masyarakat melalui pola pendekatan” Ungkap H. Muslimin, S. Pd, MM, saat media ini berkunjung ke sana beberapa waktu lalu.

Sekeder diketahui, H. Bobi sapaan akrab H. Muslimin, S.Pd, MM, dilantik sebagai Kepala SMP Negeri 1 Marioriwawo, awal Januari 2020, yang sebelumnya adalah manjabat sebagai kepala sekolah SMP di salah satu daerah pelosok di Kabupaten Soppeng yakni di SMP 4 Marioriwawo.

Menarik ulur kiprahnya mencerdaskan anak bangsa, H. Bobi juga pernah mengajar sebagai guru olahraga sekaligus sebagai Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) di SMP yang di tempati sekarang ini (SMP Negeri 1 Marioriwawo red). Malahan sepak terjangnya saat menjadi guru olahraga sempat mengantar siswanya ke ajang internasional cabang olahraga pencak silat.

“Alhamdulillah, anak-anak kami pernah berkibar di tingkat internasional cabang olahraga pencak silat, dan saya berharap semoga kedepan siswa kami kembali bisa menoreh prestasi yang sama” Tutur H. Bobi mengenang kiprah anak didiknya benerapa tahun silam.

Runtut perjuangan H. Bobi, sejak diberi amanah menahkodai SMP Negeri 1 Marioriwawo menerapkan beberapa program demi tercapainya delapan standar pendididikan. Di mana “Ruh” dari semua program “nadinya” adalah kedisiplinan diterapkan dengan prinsip keteladanan, dalam artian dimulai dari diri sendiri, rekan tenaga pengajar dan ditularkan kepada siswa.

“Ada pembiasaan kita mulai terapkan adalah pembiasaan tiba di sekolah beberapa menit sebelum masuk kegiatan belajar. Ini kita awali dari diri sendiri, dan Alhamdulillah semua rekan guru juga sudah lebih duluan tiba di sekolah dibanding siswa” Bebernya.

Lebih jauh dijelaskan, sejumlah gebrakan mendapat respon positif dari kalangan warga sekolah dan masyarakat sekitar, kenapa ?. Karena gebrakan tersebut, adalah menuntun siswa memiliki karakter moral yang baik, juga merupakan penerapan pendidikan karakter terhadap siswa.

“Setiap pagi guru menjemput siswa di depan pintu masuk sambil menyalami siswa dan memgantar siswa ke dalam (halaman sekolah red) mengerjekan tugas masing-masing yang sudah dibagikan. Ada yang menyapu di dalam kelas, ada yang mebersihkan halaman dan taman sekolah dan dilanjutkan mengaji bersama, shalat duha, baru masuk pada kegiatan pembelajaran” Urainya.

Program suka-suka, juga diterapkan dengan harapan dapat menggempur prestasi siswa kedepannya. Program ini, adalah demi mengusir kegerahan siswa dan bisa belajar di luar kelas dengan tetap berada dalam pengawasan guru.

“Ini adalah salah satu metode mengusir kejenuhan siswa dalam belajar. Insha Allah ini sangat efektif menggenjot prestasi siswa” Jelasnya, sambil ditambahkan jumlah siswa saat ini sekitar 318 siswa, yang dibina oleh para tenaga pengajar potensial. (Ys)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *