MAKASSAR – Berita mengejutkan muncul dari Kota Makassar pada Sabtu, 14 September 2024, ketika sebuah tangkapan layar percakapan WhatsApp yang melibatkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Mahyuddin, tersebar luas di berbagai grup. Dalam percakapan yang kini viral tersebut, Mahyuddin diduga memberikan arahan terkait dukungan politik dengan mengungkapkan, “Boleh, tapi disarankan khusus LP dan Kepala Sekolah, terukur kerja-kerjanya, karena nantinya kami akan bagikan PIN untuk merekrut suara DP-Azhar dan Indira-Ilham.”
Dalam percakapan tersebut, Mahyuddin tampak menginstruksikan agar dukungan dilakukan secara terukur dan terfokus pada LP (Lembaga Pendidikan) dan Kepala Sekolah, serta menyebutkan rencana distribusi PIN untuk merekrut dukungan suara bagi kandidat DP-Azhar dan Indira-Ilham. Tangkapan layar ini menimbulkan spekulasi mengenai keterlibatan pejabat publik dalam kampanye politik, yang tentunya memerlukan penyelidikan lebih lanjut.
Perlu dicatat bahwa sampai saat ini belum ada konfirmasi resmi dari pihak terkait mengenai keaslian percakapan tersebut atau apakah ada pelanggaran etika yang terjadi. Pihak berwenang diharapkan akan memberikan klarifikasi untuk memastikan bahwa tindakan yang diambil sesuai dengan peraturan yang berlaku dan menjaga integritas proses pemilihan.
Sebagai langkah awal, penting untuk tetap memegang asas praduga tak bersalah dan menunggu hasil penyelidikan resmi sebelum membuat kesimpulan. Keterlibatan pejabat dalam politik adalah isu sensitif yang memerlukan perhatian dan penanganan yang hati-hati untuk memastikan bahwa setiap tindakan sesuai dengan aturan dan tidak menciptakan ketidakadilan dalam proses demokrasi.(Yusuf Buraearah)